A. Pengertian Himpunan
Himpunan
adalah kumpulan benda-benda dan
unsur-unsur yang didefinisikan dengan jelas dan juga diberi batasan tertentu.
Contoh:
·
A = Himpunan
Bilangan Prima
A = {2,3,5,7,11}
· C = Himpunan Merk Hp
C = {iphone, motorola, nokia, samsung}
B. Cara Penyajian Himpunan
a Ada beberapa cara untuk penyajian himpunan:
1. Enumerasi
Enumerasi, yaitu dengan mendaftarkan semua anggota himpunan.
Contoh:
Himpunan enam bilangan prima pertama :
P = { 2,3,5,7,11,13}
-Simbol Baku
Simbol baku, yaitu dengan menggunakan simbol tertentu
yang telah disepakati atau sering digunakan dalam penjabaran matematika.
Contoh:
P adalah himpunan
bilangan bulat positif
R adalah himpunan bilangan riil.
c C adalah himpunan bilangan kompleks
-Notasi Pembentukan Himpunan
Notasi
pembentukan himpunan, yaitu dengan menuliskan ciri-ciri umum atau sifat-sifat
umum dari anggota. Misalnya { x | syarat yang harus dipenuhi oleh x }
Contoh :
A = {x|x adalah
himpunan bilangan bulat positif yang lebih kecil dari 6} atau A = { x|x P, x<6} yang ekivalen dengan A = {1,2,3,4,5}
-Diagram Venn
Diagram Venn, yaitu cara lain menyajikan himpunan dengan digambarkan sebagai lingkaran d memiliki himpunan semesta
yang digambarkan dengan segi empat.
Contoh:
C. Macam-Macam Himpunan
Berdasarkan jumlah anggotanya, himpunan terbagi menjadi
beberapa macam yaitu:
-Himpunan Kosong
(Himpunan Hampa)
Himpunan Kosong adalah himpunan yang tidak
mempunyai anggota. Sering dinyatakan dengan s sebagai ᴓ atau {}.
Contoh:
C = {bilangan genap antara 4 dan 6}.
ditulis C = {} atau ᴓ
-Himpuanan Semesta
Himpunan Semesta adalah himpunan yang
anggota-anggotanya terdiri atas semua unsur yang sedang dibicarakan. Biasanya ditulis dengan huruf S atau U (singkatan
dari Universal).
Contoh:
A = {2,4,6,8,10}
himpunan semestanya:
S = {bilangan asli}
S = {bilangan cacah}
S = {bilangan genap kurang dari 12}
-Himpunan Subset
(Bagian)
Himpunan A dikatakan himpunan bagian (subset)
dari himpunan B jika dan hanya jika
setiap unsur A merupakan
unsur dari B. Dalam hal ini, B dikatakan superset dari A.
Notasi himpunan bagian : A ⊆ B atau A ⊂ B
Contoh:
(i) N ⊆ Z ⊆
R ⊆ C
(ii)
{2, 3, 5} ⊆ {2, 3, 5}
Untuk setiap himpunan A berlaku
hal-hal sebagai berikut:
a) A adalah himpunan bagian dari A itu sendiri (yaitu, A ⊆ A).
b) Himpunan kosong merupakan himpunan
bagian dari A ( ∅ ⊆ A).
c) Jika A ⊆ B dan B ⊆ C,
maka A ⊆ C
- Himpunan
Ekuivalen
Dua buah himpunan dikatakan
ekivalen jika masing-masing mempunyai kardinalitas yang sama. Misalkan,
himpunan A adalah ekivalen dengan himpunan B berarti kardinal dari himpunan A
dan himpunan B adalah sama.
Notasi yang digunakan adalah : A ~
B
Contoh :
Misalkan A = { 2, 3, 5, 7 } dan B = { a, b, c, d }, maka A ~ B sebab |A| = |B| = 4
a Ada beberapa cara untuk penyajian himpunan:
P = { 2,3,5,7,11,13}
R adalah himpunan bilangan riil.
c C adalah himpunan bilangan kompleks
ditulis C = {} atau ᴓ
himpunan semestanya:
S = {bilangan asli}
S = {bilangan cacah}
S = {bilangan genap kurang dari 12}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar